Seorang
pramuka dapat berpedoman dengan matahari dan keberadaan bintang. Penggunaan
matahari sebagai penanda waktu ini juga kerap dipakai dalam penentuan masuknya
waktu sholat. Berikut beberapa hal pokok yang dapat dijadikan pedoman dalam menentukan
waktu atau jam berdasarkan matahari.
· Terbitnya fajar
yang ditandai dengan adanya sinar merah di langit sebelah timur yang cahayanya
sudah semakin merata di langit. Ini merupakan waktu shalat subuh yang biasanya
menunjukkan waktu antara jam 04.00 - 04.30.
· Terbitnya matahari.
Menunjukkan waktu sekitar jam 05.00 - 05.30.
· Panjang bayangan
sama dengan bendanya pada pagi hari. Ini menunjukkan waktu sekitar jam 09.00
· Tengah hari yang
ditandai dengan bayangan sebuah benda yang tegak lurus akan menghilang, tepat
di bawah benda, atau statis tidak memanjang / memendek hingga beberapa saat.
Ini menunjukkan waktu sekitar jam 11.30 - 12.00.
· Panjang bayangan
sama dengan bendanya pada sore hari. Ini menunjukkan waktu shalat ashar yang
biasanya menunjukkan waktu antara jam 14.45 - 15.15
· Terbenamnya
matahari yang ditandai dengan dengan warna kemerah-merahan di langit. Ini
menunjukkan waktu shalat maghrib atau waktu antara jam 17.30 - 18.00
· Hilangnya warna
kemerah-merahan di langit saat sore hari. Ini menunjukkan waktu shalat isyak
atau waktu sekitar jam 19.00
Ketentuan-ketentuan
di atas hanya kira-kira saja. Di daerah lain bisa jadi memiliki sedikit
selisih. Satu bulan dengan bulan lainnya (dalam satu tahun) pun akan mengalami
selisih waktu. Sehingga dibutuhkan pengamatan langsung dan pembiasaan. Termasuk
dalam menentukan berapa lama waktu yang berjalan. Dibutuhkan berulang kali
latihan dan pembiasaan agar dapat memperkirakan lamanya waktu yang tengah
berjalan.
No comments:
Post a Comment