Saturday, January 1, 2000

Biografi Singkat Lord Baden Powell


Pendiri gerakan pramuka di dunia adalah Lord Robert Baden Powell of Gilwell. Baden Powell Lahir tanggal 22 Februari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth Baden Powell. Ayahnya bernama Prof. Domine Baden Powell, seorang Professor Geometry di Universitas Oxford. Ayah Baden Powell meninggal pada 11 Juni 1860 ketika umur BP 3 tahun. Ibunya bernama Miss Henrietta Grace Smith, ia memiliki 9 saudara yaitu Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta, Jessie, dan Baden Fletcher. Sepeninggalan ayahnya, BP dituntut untuk dapat hidup mandiri dari kecil.
Pada tahun 1870, Ny. Henrietta Grace memasukkan Baden Powell ke Charterhouse School. Di Charterhouse, Baden Powell mendapat julukan “Bathing Towell”. Disini selain pandai dalam belajar Baden-Powell juga meraih beasiswa dan mengikuti banyak kegiatan ekstra seperti : 
1) Marching Band,
2) Klub menembak (Rifle Corps)
3) Teater, kegemarannya ini terus digeluti hingga sering tampil dalam berbagai pementasan           drama bersama sahabatnya Kenneth Mc Laren
4) Melukis dan menggambar, gambar/illustrasi selalu mengisi berbagai karya tulisnya. 
5) Kiper kesebelasan Charterhouse.
Di usia 19 tahun, Baden-Powell menamatkan sekolah di Charterhouse School. Kemudian Baden-Powell memutuskan untuk bergabung dengan dinas kemiliteran, atas bantuan pamannya Kolonel Henry Smyth, komandan dari Royal Military Academy di Woolwich. Kemudian setelah lulus dari akademi militer tersebut Baden-Powell ditempatkan di India, dengan pangkat pembantu letnan.
Setelah berpindah-pindah, Baden Powell akhirnya bertugas di kota Mafeking dan memimpin pertahanan kota Mafeking dari pengepungan Bangsa Boer selama 217 hari (dari tanggal 13 Oktober 1899 sampai tanggal 18 Mei 1900). Atas jasanya tersebut, pangkat BP di naikkan menjadi Mayor Jendral. Baden-Powell mendapat julukan IMPEESA dari suku-suku setempat seperti Zulu, Ashanti. dan Metabele yang arti "Srigala yang tid
ak pernah tidur". Hal ini disebabkan karena sifat waspada, cekatan, dan keberanian BP.
Pada tahun 1901. Baden-Powell kembali ke tanah airnya, Inggris dengan disambut besar-besaran sebagai salah satu pahlawan bangsanya. Kemudian BP sempat pula menulis pengalaman-pengalamannya dalam buku Aids To Scouting".
Kemudian Pada tahun 1907 Baden-Powell di undang untuk mengikuti perkemahan pertama yang diselenggarakan di Pulau Brownsea (Brownsea Island).
Baden-Powell pada tahun 1908 menulis buku Scouting For Boys. Baden-Powell dianugerahi gelar Lord Baden-Powell Of Gilwell, dengan julukan Baron oleh Raia George V.
Pada tahun 1910, Baden-Powell meletakkan jabatannya di dinas ketentaraan dengan pangkat terakhirnya adalah Letnan Jendral. Mulailah Baden-Powell berkonsentrasi penuh untuk mengembangkan kepanduan ke seluruh dunia.
Pada tahun 1912, Baden-Powell mengadakan perjalanan keliling dunia untuk menemui para pandu di berbagai negara. Baden-Powell menikah dengan Olave St. Clair Soames (Lady Baden-Powell) pada tahun tersebut, dan kemudian dikaruniai tiga orang anak yaitu Peter, Heather dan Betty.

Setelah berkeliling dunia, termasuk mengunjungi Batavia (sekarang Jakarta) pada tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia, BP beserta Lady Baden-Powell menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal di Inggris (sekitar tahun 1935-1938). Kemudian Baden Powell menghabiskan masa tuanya di Nyeri, Kenya. Beliau wafat pada tanggal 8 Januari 1941.

No comments:

Post a Comment